Search

Tentang Banjir dan Penanggulannya - dara.co.id

AWAL tahun 2020, hujan mengguyur sejumlah wilayah di Indonesia. Akibatnya, banjir melanda beberapa kawasan, tak hanya di pedesaan, tapi juga di sejumlah kota.

Tunjuk contoh, seperti dilansir liputan6.com, dua hari lalu perumahan di Bekasi terendam banjir dengan ketinggian air hinggai 65 cm. Itu terjadi disebabkan hujan deras selama enam jam.

Banjir juga melanda 23 kecamatan di DKI Jakarta. Paling parah di Kecamatan Jakarta Timur dengan korban dampak 752 kepala keluarga (2.476 jiwa).

Dampak lain dari banjir itu, 92 wilayah di DKI Jakarta mengalami pemadaman listrik. Tersebar di beberapa kawasan di Cinere, Pasar Minggu‎, Tanjung Barat, Rawa Jati, Kalibata, Condet.

Jatinegara, Kampung Pulo, Kebon Pala, Manggarai.Rawasari, Pulomas, Cempaka Putih, Sunter, Kelapa Gading‎, Kayu Putih, Tanah Tinggi, Pulo Gadung, Cakung, Bintara dan Angke.

Dilansir wikipedia penyebab banjir akibat air meluap setelah hujan dan tidak bisa terserap dengan cepat. Beberapa dampak seperti, dampak primer pada kerusakan fisik yang merusak berbagai jenis infrastuktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal.

Dampak sekunder pada persediaan air bersih mulai langka, penyebaran penyakit bawaan air dikarenakan kondisinya tidak higienis, kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen, jalur trasnportasi hancur, sulit untuk mengirimkan bantuan kepada orang yang membutuhkan.

Dampak tersier/ jangka panjang pada kesulitan ekonomi karena kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga,  biaya pembangunan kembali, dan lainnya, sehingga pemerintah mengupayakan penanganan bencana banjir, seperti yang diperintahkan Presiden Joko Widodo dalam menyikapi penanggulangan bencana.

Dilansir dari laman bnpb.go.id: presiden perintah, pertama, seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah harus bersama-sama, bersinergi untuk upaya pencegahan, mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan.

Pemerintah daerah juga perlu melakukan pengendalian tata ruang berbasis pengurangan risiko bencana dan sigap terhadap potensi ancaman bahaya sesuai dengan karakteristik wilayah, baik geologi, vulkanologi, limbah, hidrometeorologi, biologi, pencemaran lingkungan.

Kedua, Setiap gubernur, bupati dan walikota harus segera menyusun rencana kontinjensi termasuk penyediaan sarana dan prasarana kesiapsiagaan yang dapat betul-betul dilaksanakan semua pihak dan harus siap menangani bencana secara tuntas.

Ketiga, penanggulangan bencana harus dilaksanakan dengan pendekatan kolaboratif,  ‘Pentahelix’ yaitu kolaborasi antara unsur pemerintah, akademisi dan peneliti, dunia usaha, masyarakat, serta dukungan media massa untuk dapat menyampaikan pemberitaan kepada publik.

Keempat, Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus meningkatkan kepemimpinan dan pengembangan sumberdaya manusia yang handal dalam penanggulangan bencana, penataan kelembagaan yang mumpuni, termasuk program dan anggaran yang harus ditingkatkan sesuai prioritas RPJMN 2020-2024.

Kelima, Panglima TNI dan Kapolri untuk turut serta dalam mendukung upaya penanggulangan bencana termasuk penegakan hukum. Pengerahan dan dukungan secara nasional hingga ke tataran daerah yang dapat bersinergi dengan baik bersama pemerintah pusat dan daerah. Itulah rumusan kebijakan serta strategi penanggulangan bencana yang lebih baik di masa depan.***

Sumber : liputan6.com, wikipedia, dan bnpb.go.id

Let's block ads! (Why?)



"Tentang" - Google Berita
February 10, 2020 at 11:42AM
https://ift.tt/31HzJMc

Tentang Banjir dan Penanggulannya - dara.co.id
"Tentang" - Google Berita
https://ift.tt/2pFrqlx
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tentang Banjir dan Penanggulannya - dara.co.id"

Post a Comment

Powered by Blogger.