Di saat-saat isolasi untuk menghindari penularan COVID-19, segala kegiatan yang sekiranya mengumpulkan orang dalam jumlah besar dilarang atau baiknya ditiadakan (jika masih diperbolehkan di daerahmu). Itu adalah anjuran langsung dari World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) demi mengurangi perkembangan virus.
Hingga saat ini, masih banyak orang mengeluhkan pelarangan tersebut mengingat mereka merasa perlu berkumpul untuk melakukan rapat dan hal penting lainnya. Untuk menengahi hal tersebut, WHO pun membuat sejumlah catatan tentang penanganan acara di kala pandemik virus Corona. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
1. Memahami apa arti dari kumpulan massa
Anjuran WHO membatalkan acara bertujuan untuk menghindari berkumpulnya massa masyarakat dan tidak terjadi penularan lebih. Yang menjadi perdebatan dan pertanyaan bagi orang-orang adalah pemaknaan dari kata besar dan banyak itu sendiri. Seberapa acara besar dan banyak orang untuk bisa disebut acara besar yang mengumpulkan banyak orang?
WHO menjelaskannya lewat contoh berikut ini: “Jika suatu acara berlangsung selama beberapa hari di pulau kecil yang sumber daya kesehatannya rendah, maka itu masuk 'kumpulan massa', walau yang datang hanya ribuan atau ratusan orang saja. Itu karena adanya risiko besar menekan sistem kesehatan di sana, hingga menimbulkan wabah."
"Kebalikannya, jika suatu acara diadakan di kota besar dengan fasilitas kesehatan yang memadai dan hanya berlangsung beberapa jam saja, maka itu tidak termasuk acara 'kumpulan massa.'"
Namun, perlu diingat, untuk Indonesia saat ini, semua fasilitas kesehatan sedang kewalahan. Sehingga sesuai pengertian WHO, pertemuan orang dalam jumlah puluhan atau ratusan di tempat yang sama, saat ini di Indonesia sudah terhitung kumpulan massa.
2. Pembuat acara wajib memahami risiko membuat acara tersebut
Dalam Q&A tentang perkumpulan massa dan COVID-19, WHO menerangkan bahwa mereka tidak merekomendasikan acara-acara bubar akibat masalah kesehatan ini dan diperbolehkan melanjutkannya. Namun mereka juga menggarisbawahi kalau penyelenggara acara wajib memahami risikonya.
Dijelaskan oleh WHO jika penyelenggara acara harus mengetahui fakta COVID-19 ditularkan dari orang ke orang lain dan umumnya virus itu datang dari carrier yang datang atau dari luar negeri. Mereka harus paham akan risiko penularan ini dan bagaimana mempertanggungjawabkannya.
Untuk penyelenggara yang acaranya berada di tempat yang sudah terpapar virus Corona, mereka wajib mempertimbangkan upaya mengurangi penularan, serta menghindarkan partisipannya tertular. Terlebih jika partisipan mereka ada yang datang dari atau akan ke daerah yang sudah jelas terdampak.
3. WHO menyarankan penyelenggara acara benar-benar membuat perencanaan yang matang
WHO mengembalikan lagi keputusan membuat acara kepada para penyelenggara. Namun WHO menyarankan untuk membuat rencana besar demi menanggulangi permasalahan kesehatan tersebut. Setidaknya mereka perlu melalui tiga tahapan: fase perencanaan, fase operasional dan fase post-event.
Di fase perencanaan, penyelenggara harus sudah mempersiapkan cara-cara penanggulangan dengan dibantu pihak otoritas kesehatan setempat. Beberapa yang dipikirkan adalah seperti harus melakukan apa, berapa perkiraan partisipan yang datang, apakah cukup memadai peralatan kesehatannya dan lain sebagainya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Di fase operasional, pengaturan dari perencanaan itu harus benar-benar teratur dan dijalankan, serta menjamin komunikasi antar pihak bisa berjalan dengan baik. Sayangnya, tidak ada data eksperimen terkait hal ini sehingga tidak ada yang tahu apakah ada acara yang benar-benar bisa menghindarkan partisipannya dari penularan.
Pada fase setelah acara, jika otoritas kesehatan menemukan adanya penularan, maka pihak penyelenggara harus mau bekerja sama dengan otoritas itu untuk menanggulanginya. Itu pun harus didasari dengan data kuat akan penularan tersebut karena nantinya data itu harus dilaporkan ke pihak pemerintah.
Baca Juga: 3 Sumber Penularan Virus Corona yang Sering Dianggap Remeh dan Abai
4. Penyelenggara juga baiknya membuat daftar periksa sesuai standar WHO dan melengkapinya
WHO memberikan daftar periksa yang baiknya wajib diisi oleh penyelenggara. Itu akan menjadi tolak ukur mitigasi penularan virus Corona.
Ada pun data apa saja yang perlu diisi bisa dilihat dalam PDF berjudul “How to use WHO risk assessment and mitigation checklist for Mass Gatherings in the context of COVID-19.” Beberapa data itu meliputi memperkirakan berapa angka partipisipan yang berisiko tertular hingga jumlah peserta yang datang dari area penularan COVID-19.
5. Memberikan kontak detail partisipan menjadi mitigasi yang efektif
Sering kita melihat dalam mal atau tempat publik adanya screening temperatur tubuh. WHO mengatakan sejujurnya upaya ini tidak efektif, mengingat virus bisa saja masih dalam proses inkubasi dan tidak menyebabkan seseorang demam.
Baiknya mitigasi yang efektif adalah meminta data-data yang membantu mengontak setiap partisipan yang ada, jika terjadi apa-apa. Kuesioner itu pun harus sesuai dan disetujui pihak otoritas kesehatan.
6. Memberikan fasilitas cuci tangan dan terus menyarankannya adalah cara terbaik
Selain data kuesioner tersebut, WHO juga menyarankan kepada pihak penyelenggara untuk terus mempromosikan para partisipan melakukan upaya mengurangi penularan. Seperti cuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker. Jauh lebih baik lagi jika memang ada fasilitas yang mampu mendukung upaya-upaya tersebut.
Memang ini bukan waktu yang baik untuk menyelenggarakan acara. Akan tetapi jika kamu bersikukuh tetap ingin membuatnya, dipersilakan saja. Namun, kamu juga perlu taat dengan peraturan yang diberlakukan di daerahmu, ya! Yang terpenting kamu mengetahui risiko-risiko yang terjadi dan mau bekerja sama jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com (http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona)
Baca Juga: Ngaku Tahu Banyak Istilah tentang COVID-19? Buktikan di Sini!
"Tentang" - Google Berita
April 29, 2020 at 09:34AM
https://ift.tt/3aINX2B
6 Catatan Penting WHO tentang Mengadakan Acara saat Pandemik COVID-19 - IDN Times
"Tentang" - Google Berita
https://ift.tt/2pFrqlx
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "6 Catatan Penting WHO tentang Mengadakan Acara saat Pandemik COVID-19 - IDN Times"
Post a Comment